It's just my little's notes…

Archive for the ‘Curhatku’ Category

Sejak jumat pagi, sms bapak sudah beberapa kali muncul ke telepon selular kami, mengirim percik-percik kerinduan sesosok orang tua kepada anak-cucunya. Pun demikian ketika langkah kami masih di tengah perjalanan, dan rehat shalat jumat di suatu masjid. Sekitar pukul 1 siang kami tiba di kampung halaman kami, ketika kendaraan kami hampir memasuki plataran disamping rumah terlihat bapak sudah menunggu kedatangan kami diteras rumah.

Raut muka tua itu menjadi sangat sumringah melihat kedatangan kami dan seperti kebiasaannya beliau selalu mengangkat kedua tangannya keatas sebagai ekspresi kegembiraannya apabila bertemu dengan orang-orang yang dirindukannya.

Kembali pulang, anakku sayang
Kembali ke bilik malam
Jika kapalmu telah rapat ke tepi
Kita akan bercerita
Tentang cinta dan hidupmu di pagi hari

(Surat dari Ibu – Asrul Sani, 1948)

Kami terakhir pulang kampung pada akhir Desember tahun lalu, alias 4 bulan kami baru bisa mengunjungi bapak dan ibu lagi, belum terlalu lama memang, namun rasa rindu sudah sangat mendalam seakan sudah lama sekali kami tidak bertemu, terutama bapak selalu menghitung hari apabila kami bilang atau berencana pulang kampung. Ternyata saling berkirim gambar, kabar dan suara belumlah cukup untuk menghapus semua kerinduan dan kiranya hanya pertemuanlah yang bisa membayar lunas rindu yang terpendam.

Yang saya bilang bapak ini adalah bapak mertua saya, meski bapak mertua namun kedekatan hati saya sebagai menantu seperti kedekatan antara anak dan bapak kandungnya. Ya bapak sangat menyayangi para menantunya sebagaimana bapak menyayangi anak kandungnya sendiri. Bapak mertua bagi saya adalah sosok pengganti bapak kandung saya yang telah wafat 16 tahun lalu.

Sebagaimana sebuah doa: rabbana hablana min azwaajina, wadzurriyatina, qurrata a’yuni waj’alna lil muttaqina imamaa.. Ya Tuhan kami, anugerahkan kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati kami, dan jadikan kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.

Anak dan cucu adalah perhiasan di kala tua, penyejuk mata saat lanjut usia. Diusia senjanya seperti sekarang ini, yang menjadi kebahagian bapak dan ibu adalah ketika semua anak-anak dan keenam cucunya berkumpul, terlihat jelas sinar bahagia terpancar dari wajahnya ketika melihat kami dalam keadaan sehat dan menyaksikan tingkah polah cucu-cucunya. Terdengar berulang-ulang bapak mengucapkan kata “porem” istilah orang-orang dikampung kami yang kira-kira maksudnya adalah KEREN ABIS 🙂 sanking senangnya hati beliau melihat semua anaknya bisa berkumpul.

Jika saya kaitkan dengan salah satu manfaat silaturahmi bisa memperpanjang umur, kiranya benar adanya karena dengan bertemu dan berkumpul dalam suasana yang menyenangkan, hati menjadi bahagia dan gembira, hilang segala kesedihan dan mengobati / mengurangi permasalahan yang ada.

Ketika tahu kami hanya bisa menginap satu malam saja, Bapak terlihat sangat kecewa, “durung mari kangenne je kok kesusu balik” (belum habis kangennya kok buru-buru pulang) ….ya bapak mengharapkan kami 2 hari tinggal disana, namun karena suatu urusan memaksa kami harus membagi-bagi waktu agar bisa terlaksana semua. Maafkan kami pak bu, sebenarnya kami juga sangat ingin berlama-lama disini.

Perpisahan sering mendatangkan kesedihan dan itulah yang terjadi ketika kami berpamitan esok harinya, dengan muka yang berkaca-kaca bapak – ibu mencium kening kami seraya berkata “hati-hati dijalan ya, doa bapak ibu selalu untuk kalian.

Dengan berat hati kami meninggalkan mereka, batin kamipun sedih ketika harus meninggalkan bapak ibu, tapi Insya Allah kami akan sering mengunjungimu untuk bisa ngumpul lagi dan doa kamipun akan selalu terlantun untukmu.. Robbirhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo
“Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” [Al Israa’:24]

You held me up when I was weak.
You hugged me close when tears I’d weep.
When things got hard, you pushed me through.
You always showed me you loved me true.
I know there were times I made you cry, and to this day,
I don’t know why.
For without you, where would I be?
I am thankful God gave you to me.
Thanks Dad for you are one in a million.

(Daddy – Laura Phipps, 1996)

Rupanya hampir 1 bulan saya meninggalkan dunia blog, ada rasa rindu menggelayut untuk menuangkan uneg-uneg dihati dan untuk kembali menyapa sahabat-sahabat baik yang telah sudi meninggalkan jejak di setiap postinganku.

Kiranya sahabat bloglah yang membuat saya tetap bersemangat untuk menorehkan tinta menuangkan apa saja yang sedang terpikir, berbagi cerita, pengalaman dll dengan harapan semoga semuanya dapat memberikan maanfaat untuk kebaikan serta mempererat dan menambah persahabatan tentunya.

Namun adakalanya terbatasnya ruang dan waktu membuat kita tidak setiap saat bisa menuangkan ide yang ada, akhirnya ide yang muncul menjadi terlewatkan dan aktifitas blog walkingpun tidak dapat dilakukan.

Masih dengan alasan klasik 😆 hampir satu bulan ini saya disibukkan dengan aktifitas pekerjaan di kantor yang lumayan banyak (sok sibuk 🙂 ni) karena harus kerja rangkap selain mengerjakan rutinitas pekerjaan sendiri juga harus merangkap pekerjaan atasan karena atasan saya sebulan yang lalu dimutasi ke cabang lain dan sampai sekarang belum ada penggantinya, so menjadi PLHpun harus tetap setia dan ikhlas dilaksanakan.

Selain dikantor, dirumahpun tak kalah sibuk, mulai dari konsentrasi membelajari mas ganteng yang 3 minggu terakhir banyak ulangan harian di sekolah, juga mempersiapkan kakak rizka yang diamanahi sekolahnya untuk menjadi wakil dalam lomba Story Telling dilingkungan sekolah sendiri dan tingkat kecamatan, alhamdulillah kakak rizka berhasil menjadi juara pertama dan bulan Mei mendatang maju lagi ke tingkat kotamadya mewakili kecamatan.

Ni hadiah dan pialanya

Syukur alhamdulillah senantiasa kuucapkan atas kenikmatan yang banyak ini, semoga semuanya menjadi nilai kebaikan dan mendapat ridho Allah SWT amin.

Ngobrol dengan teman atau saudara memang menyenangkan, namun adakalanya saking asyiknya menjadikan obrolannya jadi ngalor – ngidul bahkan tidak jarang tanpa sadar membicarakan aib orang lain.

Hal semacam ini juga sering kita temui baik ditempat umum, dilingkungan rumah, di kantor dan lain-lain. Seperti juga yang sering saya temui dilingkungan saya bekerja, awalnya hanya membicarakan tentang pekerjaan namun lama-lama obrolannya melebar kemana-mana akhirnya jadi nggosip, ghibah (bergunjing), ngomongin aib orang apalagi jika tidak senang melihat orang lain senang.

Tidak mudah memang untuk menghindar jika sudah terperangkap dalam jerat teman yang awalnya hanya ngobrol biasa namun berujung ngomongin kejelekan orang, seperti yang tidak jarang saya alami. Saya merasa tidak enak jika langsung memotong pembicaraannya atau langsung pergi begitu saja khawatir teman menjadi tersinggung apalagi jika mereka usianya lebih tua, jika usianya lebih muda saya bisa langsung bilang “dilarang nggosip”, dan biasanya mereka langsung ketawa dan berhenti ngomongin orang.

Padahal kalau kita ingat (karena semua orang pastinya sudah tahu hukumnya ya kan … namun seringnya lupa 😦 ) kalau ghibah atau mengunjing atau membicarakan aib orang lain itu hukumnya haram / dosa.

“Hai orang-orang beriman, jauhilah kebanyakan sangka-sangka (dugaan terhadap sesama muslim), karena sebagian sangka-sangka itu adalah dosa. Dan janganlah kamu mencari aib (keburukan). Dan janganlah sebagian kamu mengumpat yang lain. Sukakah salah seorang dari kamu memakan daging saudaramu yang telah mati (bangkainya)? Maka kamu tentu kamu benci memakannya, takutkan kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah maha penerima taubat lahi maha penyayang” (Qs Al Hujurat :12)

Bahkan menggunjingkan aib orang lain meski yang dibilangkan itu benarpun termasuk ghibah (kecuali ghibah yang diperbolehkan misalnya melaporkan perbuatan aniaya kepada penegak hukum).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‘ala aalihi wa sallam bersabda: “Tahukah kalian apa itu ghibah?”, Mereka menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.” Beliau bersabda, “Yaitu engkau menceritakan tentang saudaramu yang membuatnya tidak suka.” Lalu ditanyakan kepada beliau, “Lalu bagaimana apabila pada diri saudara saya itu kenyataannya sebagaimana yang saya ungkapkan?” Maka beliau bersabda, “Apabila cerita yang engkau katakan itu sesuai dengan kenyataan maka engkau telah mengghibahinya. Dan apabila ternyata tidak sesuai dengan kenyataan dirinya maka engkau telah berdusta atas namanya.” (HR. Muslim)

Agar terhindar atau tidak terlibat dari ghibah saya telah menemukan tips yang Insya Allah manjur antara lain :

1. Selalu ingat larangan ghibah pada saat berbicara.

2. Sebisa mungkin mengalihkan pembicaraan, tentunya dengan cara yang tidak menyinggung perasaan teman yang mengajak bicara.

3. Menghindarkan diri dari arena ghibah misalnya tidak berlama-lama ngobrol dengan teman yang suka ghibah.

4. Berjanji kepada diri sendiri untuk sebisa mungkin tidak membiarkan orang lain menjadikan diri sendiri sebagai sasaran empuk untuk ghibah.

Mudah-mudahan Allah menjauhkan diriku & keluargaku juga kita semua dari perbuatan yang tidak terpuji ini, amin.

sumber gambar : abughifari.wordpress.com

Beberapa saat yang lalu saya melihat acara infotanment di sebuah stasiun tv swasta yang memberitakan tentang rencana kedatangan penyanyi asal Kanada Justin Beiber ke Indonesia.

Dari informasi yang disampaikan acara tersebut, penyanyi yang masih ABG ini sangat fenomenal, banyak pengemarnya dari berbagai negara termasuk Indonesia yang kebanyakan mereka anak gadis baru gede, terlihat sangat histerisnya mereka ketika melihat penyanyi muda ini bahkan sampai ada yang mau membunuh atau bunuh diri jika keinginannya tidak tercapai dengan Justin Beiber, sungguh suatu sikap yang sangat berlebihan menurut saya.

Kata Psikolog Tika Bisono menanggapi fenomena remaja yang demikian terhadap tokoh idolanya, itu merupakan fase yang dialami oleh sebagian besar para remaja, sebagai orang tua suka atau tidak suka, mau atau tidak mau, itulah tahapan yang dilalui yang ada pada diri remaja dan ketika umur mereka bertambah perilaku tersebut berangsur-angsur berkurang seiring dengan bertambah kedewasaannya.

Meski merupakan fase para remaja yang masih meledak-ledak namun sebagai orang tua menurut saya perilaku yang demikian harus mendapat perhatian lebih jangan ada pembiaran dan jangan sampai para remaja larut dalam keadaan yang tidak syar’i.

Melihat kondisi remaja yang demikian yang cenderung mengidolakan penyanyi, aktris, aktor yang bergaya hidup tidak islami (apalagi dari manca negara yang jelas-jelas sangat berbeda gaya hidupnya dan kebanyakan mempunyai perilaku yang jauh dari budaya timur) daripada mengidolakan tokoh-tokoh yang bisa menjadi panutan dan teladan semisal ulama, ilmuwan, para pahlawan pembela bangsa, seniman yang islami, saya sebagai orang tua merasa prihatin dan sangat kuat keinginan saya untuk menjauhkan anak-anak saya dari perilaku yang tidak sesuai ajaran Islam.

Dari apa yang dikatakan Tika Bisono diatas, bisa saya sikapi mumpung anak-anak masih kecil alangkah baiknya dan wajib tentunya mendidik dan membimbing anak-anak untuk taat menjalankan perintah Allah dan selalu merasa dalam pengawasan Allah, menjadi pribadi yang kuat dan tangguh yang ketika dewasa nantinya mereka dapat membentengi diri mereka sendiri dari pengaruh negatip atau yang tidak islami serta mengarahkan mereka untuk selalu meneladani Rasulullah SAW, para sahabat rasul dan tokoh penjuang islam lainnya dalam kehidupan sehari-hari sehingga ketika melewati masa remaja mereka tidak perlu menjadi remaja yang berperilaku seperti fenomena diatas dan gampang terbawa arus atau trend yang tidak syar’i.

Memang bukan perkara mudah mendidik anak menjadi anak yang sholeh, kuat dan cerdas di zaman globalisasi sekarang ini namun (lagi-lagi menurut pendapat saya) asal ada keinginan, tekad yang kuat, usaha juga doa dari orangtua Insya Allah, Allah akan memberi jalan dan semoga generasi rabbani (generasi yang sehat yang baik dalam segala hal, lurus aqidah dan perilakunya) yang menjadi harapan orang tua akan terwujud. Amin.

Dalam keseharian orang pasti pernah mengalami lupa, saking sibuknya orang bisa lupa makan, lupa istirahat, atau karena terburu-buru berangkat beraktifitas lupa membawa tas, dompet dan lupa-lupa lainnya.

Seperti saya juga sering mengalami lupa yang membuat saya menjadi kerepotan sendiri yaitu sering lupa menaruh kacamata minus saya, alhasil jika saya akan memerlukannya atau pas mau berangkat kerja saya jadi kelabakan kawatir terlambat ngantor gara-gara mencari alat penyambung mata saya ini 🙂

Meski kadangkala senewen sendiri karena sering lupa namun saya harus tetap bersyukur karena bagaimanapun lupa merupakan nikmat dari Allah yang diberikan kepada manusia. Bayangkan jika kita tidak mempunyai sifat lupa, semua peristiwa yang pernah kita alami akan terus menghantui kita, Jika peristiwa yang menyenangkan sih tidak begitu masalah karena akan membuat kita terus gembira namun apabila peristiwa yang menyedihkan dan tidak bisa melupakannya…wah akan repot tentunya karena kita akan terus dilanda kemurungan & kesedihan yang berkepanjangan yang bukan tidak mungkin bisa menyebabkan hal yang buruk seperti depresi, hilang ingatan, stress dsb.

Kenapa orang kok bisa lupa ya? Berdasarkan info dari kesehatan.kompas.com bahwa dalam susunan otak kita terdiri dari dua unsur sel yaitu :

Pertama : Sel neuron yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan informasi yang bertugas mengantar informasi-informasi dari dan ke tubuh kita. Sel saraf inilah yang mengendalikan ingatan, perhatian, persepsi, pertimbangan, bahasa, dan kesadaran kita. Jumlahnya mencapai ratusan juta sel.

Kedua : Sel glia atau sel schwann, sel ini bertugas membuat selubung lemak untuk melindungi saraf dan memberi asupan nutrisi ke saraf.

Informasi-informasi yang masuk ke otak kadang-kadang tersimpan dalam saraf yang sama yang mengakibatkan informasi itu saling bertumpuk atau informasi yang masuk terdahulu tertutupi oleh informasi baru, inilah yang dinamakan lupa.

Sedangkan Yang Menjadi Penyebab LUPA antara lain :

Pertama : Karena kegagalan pada proses pengodean suatu informasi

Misalnya lupa menaruh dompet, hal ini bisa terjadi karena saat meletakkan barang dompet itu pikiran kita sedang tidak terfokus.
Jadi saat kita memasuki proses mengingat, saraf kita tidak bisa memberikan informasi letak dompet itu justru yang muncul adalah informasi yang kita pikirkan saat meletakkan dompet tadi. Pada tahap ini yang terjadi adalah proses mengingat berlangsung secara benar, tetapi informasi yang masuk salah.

Kedua karena informasi yang masuk ke saraf terlalu banyak

Contohnya saat belajar, disambi dengan melakukan kegiatan lain, seperti ngemil atau mendengarkan musik sehingga konsentrasi akan terganggu karena informasi yang masuk cukup banyak dalam waktu bersamaan.

Ketiga : Kegagalan fungsi otak

Otak tidak bisa menampung atau mengeluarkan informasi karena sel otak mengalami gangguan. Penyakit yang menyerang saraf biasanya mengakibatkan penurunan fungsi mengingat, penurunan daya ingat ini biasa disebut demensia.

Lalu Bagaimana Cara Mengatasi LUPA, menurut informasi dari Malindofm.com “penyakit” lupa bisa diatasi dengan cara antara lain :

Pertama Dengan memperhatikan asupan makanan, dengan tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak karena minyak bisa memicu terjadinya penebalan pembuluh darah yang mengakibatkan peredaran darah ke seluruh tubuh melambat yang akhirnya otak kita kekurangan persediaan darah, sehingga tidak dapat bekerja secara optimal, yang terpenting makanan yang kita makan mencakup 4 sehat dan 5 sempurna dengan menambahkan asupan vitamin B dan C, atau kombinasi keduanya.

Kedua Jangan terlalu fokus perhatian dan pikiran, karena jika kita terlampau fokus pada ketakutan, kecemasan dan pemikiran negatif secara terus-menerus, maka semakin sedikit pula energi otak yang dialokasikan untuk mencari informasi di otak.

Untuk mengatasinya bisa dengan menenangkan diri dan atur napas sambil terus berpikir positif, melatih kerja otak kita dengan memperbanyak latihan mengingat, seperti mengisi teka-teki silang atau bermain Sudoku atau cara lain yang lebih sederhana, yaitu mengingat huruf terakhir pada setiap plat kendaraan.

Ketiga Merutinkan olahraga
Melakukan olahraga secara rutin selain baik untuk jantung juga untuk memperlancar peredaran darah ke seluruh tubuh, terutama otak. Agar kerja otak bisa maksimal, maka kita perlu asupan oksigen yang banyak dari pompa arteri yang sehat. Jadi jika tidak ingin cepat pikun, rajinlah berolahraga seperti jalan cepat, joging, renang, bersepeda, dan aerobik berintensitas ringan kurang lebih 30 menit.

Kubuka Album Biru
Penuh Debu dan Usang
ku Pandangi Semua Gambar Diri
Kecil Bersih Belum Ternoda

Pikirkupun Melayang
Dahulu Penuh Kasih
Teringat Semua Cerita Orang
Tentang Riwayatku

Kata Mereka Diriku Slalu Dimanja
Kata Mereka Diriku Slalu Dtimang

Nada Nada Yang Indah
Slalu Terurai Darinya
Tangisan Nakal Dari Bibirku
Takkan Jadi Deritanya

Tangan Halus dan Suci

Tlah Mengangkat Diri Ini
Jiwa Raga dan Seluruh Hidup
Rela Dia Berikan

Oh Bunda Ada dan Tiada Dirimu
Kan Slalu Ada Di Dalam Hatiku

*) lirik lagu Bunda by Melly Goeslaw

Tak kuasa ku menahan linangan air mata
Tatkala mendengar lagu Bunda
Teruntuk ibu yang telah tiada
Mengenangmu adalah indah
Kasih sayangmu tak tergantikan oleh siapapun
Love you forever ibu
Doaku senantiasa terangkai untukmu


Mutiara Kata

"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 216)
Mei 2024
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  

Archives

Top Rating

Blog Stats

  • 186.950 hits

Favorit link