Dunia Memang Aneh
Posted November 1, 2010
on:- In: kehidupan
- 20 Comments
“Dunia memang aneh” gumam Pak Ustadz.
“Apanya yang aneh Pak?” tanya seorang sahabat.
“Tidakkah kamu perhatikan disekelilingmu, bahwa dunia menjadi terbolak-balik, tuntunan menjadi tontonan, tontonan menjadi tuntunan, sesuatu yang wajar dan seharusnya dipergunjingkan, sementara perilaku menyimpang dan kurang ajar malah dianggap wajar dan menjadi pemandangan yang biasa”
“Coba anda rasakan sendiri, nanti maghrib anda ke masjid, kenakan pakaian yang paling bagus yang anda miliki, pakai minyak wangi, pakai sorban lalu anda berjalan kemari, nanti anda ceritakan apa yang kamu alami” kata Pak Ustadz.
Tanpa banyak tanya, sahabat tadi melakukan apa yang diperintahkan Pak Ustadz, menjelang maghrib dia bersiap dengan mengenakan pakaian dan wewangian lalu berjalan menuju masjid yang berjarak sekitar 100 m dari rumah. Belum setengah perjalanan dia berpapasan dengan seorang ibu muda yang sedang jalan-jalan sore sambil menyuapi anaknya. “Aduh tumben ni rapi banget pak, kayak Pak Ustadz, mau kemana sih?” tanya ibu muda itu. Sekilas pertanyaan tadi biasa saja, karena memang mereka saling kenal, tapi ketika dikaitkan dengan ucapan Pak Ustadz diatas, menjadi sesuatu yang lain rasanya.
Kenapa orang hendak pergi ke masjid dengan pakaian rapi dan semestinya seperti itu ditumbenin? Kenapa justru orang yang jalan-jalan dan menyuapi anaknya ditengah jalan, ditengah kumandang adzan maghrib menjadi biasa-biasa saja? Kenapa orang ke masjid dianggap aneh?
Orang yang pergi ke masjid akan terasa “aneh” ketika orang-orang lain justru tengah asyik nonton sinetron.
Orang yang pergi ke masjid akan terasa “aneh” ketika melalui kerumunan orang-orang yang sedang ngobrol di pinggir jalan dengan suara lantang tanpa memperdulikan suara adzan.
Orang yang pergi ke masjid akan terasa “aneh” ketika orang lebih sibuk mencuci motor dan mobilnya yang kotor kehujanan.
Ketika hal itu diceritakan ke Pak Ustadz, beliau hanya tersenyum, anda akan banyak menjumpai “keanehan-keanehan” lain disekitarmu”, kata Pak Ustadz
Cobalah ketika kita datang ke kantor, kita lakukan sholat sunah dhuha, pasti nampak aneh ditengah orang-orang sibuk sarapan, baca koran dan ngobrol.
Cobalah kita sholat dzuhur atau ashar tepat waktu, akan terasa aneh karena masjid masih sepi, akan terasa aneh ditengah-tengah sebuah lingkungan dan teman yang biasa sholat di akhir waktu.
Cobalah berdzikir atau tadabur Al-Qur’an ba’da sholat, akan terasa aneh ditengah orang yang tidur mendengkur setelah atau sebelum sholat.
Dan makin terasa aneh ketika lampu mushola/masjid harus dimatikan agar tidurnya tidak silau dan nyaman, orang yang mau sholat malah serasa menumpang ditempat orang tidur, bukan malah sebaliknya, yang tidur itu justru menumpang ditempat sholat. Aneh bukan?
Cobalah sholat Jum’at lebih awal, akan terasa aneh karena masjid masih kosong dan baru akan terisi penuh manakala khutbah Jum’ay kedua menjelang selesai.
Cobalah anda kirim sms yang berisi nasehat, akan terasa aneh ditengah-tengah mayoritas HP anak muda yang berisi sms dan video mesum.
Cobalah baca artikel atau tulisan yang berisi nasehat atau hadist atau ayat Al Qur’an pasti akan terasa aneh ditengah orang-orang yang membaca artikel-artikel lelucon, lawakan yang tak lucu, berita hot atau lainnya.
Dan masih banyak keanehan-keanehan lainnya, tapi sekali lagi jangan takut menjadi orang “aneh’ selama keanehan kita sesuai dengan tuntunan syariat dan tata nilai serta norma yang benar.
Jangan takut ditumbenin ketika kita pergi ke masjid dengan pakaian rapi karena itulah yang benar sesuai Al Qur’an.
“wahai anak cucu adam! Pakailaj pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah tetapi jangan berlebihan. Sungguh Allah tidak menyukai orang yeng berlebih-lebihan.” (QS Al-Araf :31)
Jangan takut dikatakan “sok alim” ketika kita lakukan sholat dhuha di kantor, wong itu yang lebih baik dari sekedar ngobrol ngalor-ngidul tak karauan.
Jangan takut dikatakan “sok rajin” ketika sholat tepat waktu karena memang sholat adalah kewajiban yang telah ditentukan waktunya terhadap orang-orang beriman.
“Selanjutnya apabila kamu telah menyelesaikan sholat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa anab, maka dirikanlah sholat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya sholat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang –orang beriman”.(QS An Nisa:103).
Jangan takut sholat Jum’at di shaf terdepan, karena perintahnya pun bersegeralah.
“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sholat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui”. (QS Al Jumuah : 9).
Jangan takut membuat artikel berupa nasehat, hadist atau ayat-ayat Al Qur’an, karena itu adalah sebagian tanggung jawab kita untuk saling menasehati, saling menyeru dalam kebenaran, dan seruan kepada kebenaran adalah sebaik-baik perkataan.
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang sholeh, dan berkata “sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri.”(QS Fusshilat : 33).
Jangan takut artikel kita tidak dibaca, karena memang demikianlah Allah menciptakan ladang amal bagi kita. Jangan takut dan harus berpikir ratusan atau bahkan ribuan kali untuk saling memberi nasehat, Jangan takut dikatakan sok pinter, sok menggurui, sok tahu karena Allah menyuruh kita “sampaikan dariKu walau satu ayat”
Jangan takut baca tulisan dari siapapun, selama tullisan itu berisi kebenaran dan bertujuan untuk kebaikan.Kita tidak harus baca tulisan dari orang-orang terkenal, mutiara akan tetap mutiara terlepas dari siapapun pengirimnya. Pun sampah tidak akan pernah menjadi emas, meskipun berasal dari tempat yang mewah sekalipun.
Lakukan “keanehan-keanehan” tapi menurut syariat benar. Kenakan jilbab dengan teguh dan sempurna, meskipun itu akan terasa aneh ditengah orang-orang yang bertank top dan ber U Can See.
Jangan takut mengatakan perkataan yang benar (Al Qur’an & Hadist) meskipun akan terasa aneh di tengah hingar bingarnya obrolan vulgar dan tak bermoral.
Finally tidak usah takut disebut orang aneh atau manusia langka jika memang keanehan-keanehan menurut pandangan mereka justru yang akan menyelamatkan kita di yaumil Akhir, yaumul hisab dan akherat kelak. So…Selamat menjadi orang aneh yang benar (sesuai syari’at)
*) Tulisan diatas saya diambil dari buletin Tajir Edisi 3 Juni 2010, lumayan panjang namun mudah di mengerti dan diresapi tentang fenomena yang mulai umum terjadi di sekitar, bagi yang pernah membacanya sebagai pengingat saja, bagi yang belum pernah membacanya semoga bisa menjadi bahan renungan.
20 Tanggapan to "Dunia Memang Aneh"
Mantap.. orang beriman jadi tambah aneh.. :), semoga dengan keanehan ini Allah lebih ridho kepada kita.
Saya juga merasa aneh jika ada khotib yang khutbahnya selalu menjelek-jelekkan negerinya. Harusnya khotib menyejukkan umat , menguatkan iman dan ketaqwaan dan membawa kita kearah ibadah yang lebih baik. Lha ini kok malah ngrasani pemerintah, ngrasani negerinya dan kadang-kadang nggoblog-nggoblogkan masyarakat. Sepertinya dia sendiri manusia yang paling hebat.
Kitapun kadang berperilaku aneh, kalau reply komentar atau sms kok cepat banget, tapi kalau reply sholawat nabi atau kumandang adzan seolah tak peduli.
Kita (berarti termasuk saya), kalau tidur dan makan dinikmati bener, tetapi kalau sholat kok seperti dikejar anjing…ngebuuut banget.
Jangan2 blog saya juga aneh yaaa, blog kok banyak kuis dan kontesnya.
Salam hanga dari Surabaya
yaa ampun mengena sekali, aku jadi merenung…
bener banget apa yang anda tuliskan… 🙂
jaman sudah semakin rusak, menjadi orang baik justru malah terasa semakin terasing….
Jadi ingat hadits bahwa, Islam awalnya aneh/asing (gharib) dan akan kembali menjadi asing. Sekarang kita sudah membuktikan kebenaran sabda Rasulullah ini.
Berbahagialah orang-orang asing ini.
semoga tetap istiqomah dalam kebenaran meski dunia telah berubah dan meski dianggap orang aneh.
apa saya termasuk orang aneh ga yach?… 😀 hehehe…
yang aneh namanya he….
1 | sedjatee
November 1, 2010 pada 8:42 am
bener banget…
dunia telah menjadi aneh
sesuatu dianggap benar karena biasa
sesuatu dianggap aneh padahal itu yang benar
inilah zaman yang aneh
kebenaran dianggap aneh
semoga kita sanggup bertahan di jalan kebenaran yang aneh
salam aneh..
sedj